(by, Asyaro G Kahean)
Tergeragap dikau terbangun dari mimpi
Ada kekeh tawa yang hilang melayang
Cumbu bayangmu menyepi ke kegelapan
Dahaga rindu itu pun serasa memuncak
Seperti mencari-cari kata maaf berceceran
Sedangkan kerlap-kerlip bintang meredup
Hingga desah keluhmu teruntaikan fajar
Ke ufuk timur kau arahkan pandangan sayu
Di antara degup sesal terseringaikan malu
Terhikayatkan ada mimpi syahdu nan memilu
Terasa jua guncangan rindu makin tak tentu
Seperti mencari-cari kata cinta bertebaran
Sedangkan dingin embun menusuk alam bisu
Hingga desah keluhmu mengurai lalunya waktu
Tertegun daku membaca bias embun di padang ilalang
Ada kekeh tawa meronta lepas sisakan dingin nan malang
Di antara hasrat mimpi yang tergilas perihnya kenyataan
Laksana rindu pelangi yang tiada temukan cahaya terang
Sedangkan pandangan sayu pada bola matamu meremang
Seakan ada rasa tak sudi terbangunkan dari mimpi panjang
Duhai jelita;
Diri ini bukanlah siapa-siapa di antara mimpi-mimpimu
Hanya akan selalu berusaha ada dalam segala apa-apamu
Kelak, 'kan aku beritahu kata maaf yang paling tulus;
Agar kau temukan jua adanya kata cinta di sanubari ini
Maka palingkan pandanganmu hingga tertuju pada fajar
Supaya bening embun basuhi semua tawa yang meluka
Agar terasakan jua syahdunya air mata subuh;
Saat sujud.
Daku mungkin tiada pantas kau dekati di area mimpi
Namun suasana alam janjikan adaku menjaga hati
____agk____
JATIAGUNG: 15072015
#TataMentalBERFITRAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar