B1, Kabupaten Bekasi - Camat Kecamatan Cibarusah Muhamad Kurnaepi bersama Pemerintahan Desa Sirnajati meninjau langsung 15 rumah di Kampung Cigoong Pasar Hewan RT 03 RW 01 Desa Sirnajati yang terdampak longsor Sungai Cipamingkis, Pada Rabu (19/10/2022. Ke 15 rumah tersebut milik Rahmat, Enim, Udin, Sarnah, Durohman, Saonam, Ading, Ocah, Anang, Sanim, Herman, dan Edi, ada tiga rumah lagi yang belum masuk data.
Arahan PJ Bupati Bekasi, untuk jangka pendeknya segera dilakukan mitigasi persiapkan tempat evakuasi apabila kondisi hujan dan aliran sungai cipamingkis terus tinggi. Untuk jangka menengahnya akan dilakukan segera koordinasi dinas terkait yaitu Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memperkuat tanggul kali.
Camat Kecamatan Cibarusah Drs. Muhamad Kurnaepi, MM, mengatakan, Rabu ini dirinya bersama Sekdes Sirnajati dan Ketua RW 01 berada dilokasi longsor tepatnya di Kampung Cigoong Pasar Hewan RT 03 RW 01 Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah. Saat meninjau beberapa rumah yang mepet dengan tebing atau bantaran Sungai Cipamingkis. Ada beberapa warga mempunyai inisiatif untuk membongkar rumahnya, bergeser ke lahan yang diperkirakan nyaman.
Selanjutnya mendata dan akan melaporkannya yang terdampak longsor tersebut ke PJ Bupati Bekasi melalui BPBD, Dinas, dan Instansi terkait lainnya.
"Saya bersama sekdes dan Ketua RW 01 telah menanyakan kepada warga apakah mempunyai lahan yang lokasinya jauh dari bantaran kali, jika memang punya, tentunya akan diusulkan ke Program Rutilahu dan diprioritaskan," paparnya.
Yang rumahnya telah dibongkar, dan pindahnya hanya bergeser sedikit saja dikhawatirkan akan terkikis lagi, karena intensitas hujan yang tinggi, dan longsor semakin melebar.
Karena, arus sungai yang begitu deras hantamannya, dan berbeloknya terlalu keras menghajar tebing akhirnya longsor dan menggerus rumah warga.
"Mudah-mudahan ada jalan keluarnya setelah data di laporkan ke PJ Bupati, minimal ada penanganan selanjutnya yakni pemberian logistik," tuturnya.
Antisipasi dengan relokasi, ia bersama sekdes dan Ketua RW langsung melihat, lahan milik Dinas Pertanian Pemkab Bekasi.. Tapi lahan tersebut juga tidak jauh dari Bantaran Sungai Cipamingkis, dikhawatirkan beberapa tahun kemudian terdampak longsor juga.
Saya bersama pemdes Sirnajati termasuk enam desa lainnya, agar selalu waspada terhadap curah hujan yang saat ini mulai tinggi, terutama yang berada di sekitar bantaran Sungai Cipamingkis, jika terus menerus longsor, untuk segera mengungsi ke tempat saudara atau ke balai desa," tandasnya.
Ditempat yang sama Sekretaris Desa (Sekdes) Sirnajati Sahrudin, SP.d, menambahkan, yang terdampak longsor Sungai Cipamingkis yang telah terdata ada sekitar 15 Kepala Keluarga (KK), dan yang paling parah dekat sekali dengan bantaran atau tebing ada sekitar 8 Kepala Keluarga. Bahkan ada dua rumah yang langsung dibongkar oleh pemiliknya.
"Saya berharap pemerintah kabupaten bekasi maupun pusat, bisa menangani langsung dengan serius warga yang terkena dampak longsor Sungai Cipamingkis, ini bencana alam, yang tidak bisa diprediksi," ucapnya.
Dari pemdes Sirnajati bersama RT dan RW, dengan segera melakukan himbauan-himbauan kepada warga, khususnya yang rumahnya berada dibantaran Sungai Cipamingkis agar selalu waspada. Memang untuk desa Sirnajati ada dua titik rawan longsor yang pertama di Kampung Cigoong Pasar Hewan RT 03 RW 01 dan Kampung Ciketuk RT 01 RW 01.
"Agar nyaman memang harus di relokasikan, kita akan usulkan yang pertama di Lokasi Pasar Hewan milik Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, dan yang kedua tanah TKD, tapi untuk tanah TKD kita akan pelajari dulu regulasinya," terangnya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar