B1, Bekasi – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, meninjau dua program prioritas: Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS), Rabu (16/04/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen 100 hari kerja dalam mempercepat pembangunan berbasis desa.
Didampingi Kepala Disperkimtan, Nur Chaidir, dan jajaran teknis, Bupati terjun langsung ke lapangan untuk memverifikasi pelaksanaan program. Ia berdialog dengan warga penerima bantuan guna memastikan program tepat sasaran.
“Pembangunan harus menyentuh kebutuhan paling mendasar masyarakat, yaitu tempat tinggal dan sanitasi layak,” ujar Bupati.
Program Rutilahu tak hanya memperbaiki kondisi fisik rumah, tetapi juga menekankan standar hunian sehat. Rumah penerima bantuan wajib memiliki fasilitas dasar seperti kamar mandi, saluran limbah tertutup, dan lingkungan bersih. Langkah ini sejalan dengan Pasal 28H Ayat (1) UUD 1945 tentang hak atas tempat tinggal dan lingkungan yang sehat.
Bupati juga menekankan pentingnya perencanaan berbasis Data Desa Presisi agar pembangunan lebih terarah. “Desa yang tertata baik akan menopang kabupaten yang maju,” tegasnya.
Kepala Disperkimtan, Nur Chaidir, menyebutkan bahwa tahun ini ditargetkan 1.971 unit Rutilahu akan dibangun di 20 kecamatan. Selain itu, pemerintah merencanakan peningkatan nilai bantuan stimulan menjadi Rp. 40 juta per unit pada tahun 2026.
“Pendataan dan sosialisasi telah kami lakukan secara ketat. Verifikasi langsung oleh Bupati memperkuat akurasi dan transparansi pelaksanaan program,” jelasnya.
Di Desa Jayamulya, Kecamatan Serang Baru, Kepala Desa Asep Gunawan turut mengapresiasi program tersebut. Ia menyambut baik perhatian Bupati dan Disperkimtan terhadap warganya.
"Alhamdulillah hari ini kita dapat menyaksikan langsung kebahagiaan masyarakat kita yang rumahnya akan diperbaiki, juga yang mendapatkan pembangunan sarana SPALDS. Program ini membuktikan bahwa masyarakat kategori miskin betul-betul dijangkau oleh pemerintah," ujar Asep Gunawan.
Asep menambahkan bahwa dua program ini sangat krusial dalam mendukung kehidupan masyarakat secara layak dan sehat. “Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Ada rumah yang sudah bocor, berdinding bilik, bahkan tak punya MCK sendiri. Syukur, mulai sekarang hal itu akan berubah,” tutupnya.
Sementara itu, program SPALDS ditujukan untuk menghapus praktik buang air besar sembarangan dan membentuk budaya hidup bersih. Tahun ini, 870 unit SPALDS akan dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), selaras dengan Permenkes No. 3 Tahun 2014 tentang STBM.
Kehadiran kepala daerah dalam proses teknis menegaskan model kepemimpinan yang progresif dan partisipatif. Semua ini menjadi bagian dari upaya membangun Bekasi yang Bangkit, Maju, dan Sejahtera, dengan tata kelola yang inklusif dan berawal dari desa.
Caption Menarik:
"Bupati Bekasi Turun Langsung! Bersama Kades Jayamulya Percepat Pembangunan Desa dan Tekan Kemiskinan Lewat Program Rutilahu & SPALDS". (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar